Keluarga Mahasiswa Jurusan? (Antara Ya dan Tidak)

Saya tidak begitu kaget dengan permintaan teman-teman dari jurusan Sistem Informasi setelah pada pembahasan AD/ART HMTI sekian bulan yang lalu mereka mengajukan untuk membuat Keluarga Mahasiswa Sistem Informasi. Banyak dari teman-teman saya di TI sedikit kaget dan juga terusik dengan pembentukan keluarga mahasiswa ini. Apakah ini adalah sebuah pertanda HMTI akan bernasib sama seperti Himatel?


“Lah kan HMTI, harusnya unity dong” -terhubung dengan salam unity deh akhirnya hehe.

Begitu banyak dari kita yang masih meragukan dengan adanya keluarga mahasiswa ini. Padahal, sistem pengerucutan ini sudah banyak diterapkan di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Lalu, ada masalah apakah sekarang?

Himpunan

Himpunan memiliki arti sebagai tempat sebuah objek berhimpun dan berkumpul bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, himpunan berasal dari kata dasar himpun yang berarti berkumpul. Apabila diberikan imbuhan –an, maka menjadi kumpulan atau perkumpulan. Maka dari itu, himpunan bermakna kumpulan dari beberapa orang.

Sekarang perlu kita perhatikan dengan alasan apa sekumpulan mahasiswa berkumpul dan berhimpun untuk membentuk sebuah himpunan. Tentu karena ada sebuah kesamaan tentang berbagai macam hal seperti akademik, program studi dan lain sebagainya. Kesamaan itulah yang menyatukan kita semua. Tanpa adanya sebuah kesamaan itulah, sebuah himpunan atau bahkan organisasi mahasiswa lainnya tidak akan menjadi sebuah kumpulan yang menyatu.

Lalu, kita pertanyakan sekarang apakah fungsi dari himpunan sendiri. Setelah kita semua sudah menyatu menjadi sebuah kelompok, tentu kelompok itu mempunyai goal atau tujuan tersendiri dalam himpunan tersebut. Tujuan tersebut haruslah kembali ke orang-orang yang membuat kumpulan atau himpunan tersebut.

Tapi kita lihat setelah menjadi himpunan atau kumpulan, apa saja yang bisa kita lakukan? Jika hanya sekedar berkumpul, maka orang-orang yang berkumpul di warung kopi pun bisa kumpul. Jika hanya sekedar mengerjakan pekerjaan, maka anak SD pun juga bisa melakukan pekerjaan. Jika hanya sekedar mencari kenalan dan membentuk silaturahmi baru, sebenarnya tanpa harus berada di himpunan kita bisa untuk mencari kenalan orang-orang lain.

Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan di sebuah himpunan atau organisasi? Yang terpenting menurut saya saat kita berada di sebuah himpunan atau organisasi adalah saat kita memberikan arti untuk lingkungan kita. Bukankah bisa kita lihat di kalangan mahasiswa saat ini makin banyak masalahnya setiap hari? Mulai dari masalah akademis, masalah riset di masing-masing laboratorium, masalah pengembangan individu (kaderisasi) dan lain sebagainya. Masalah-masalah ini butuh problem solver. Problem solver itulah yang diharapkan dari orang-orang himpunan yang sudah mengerti bagaimana lingkungannya tersebut.

Kontribusi

Sadarkah jika setiap manusia diciptakan untuk bergaul, mencari kenalan, dan lain sebagainya adalah untuk mencari dan menambah kontribusi? Peribahasa berkata bahwa manusia yang baik adalah manusia yang berguna untuk orang lain. Pernahkah merasa diri kita kehilangan jati diri dan semangat saat kita tidak berguna untuk orang lain? Apakah saat kita diam, tidak bergerak, dan tidak melakukan apapun, kita merasa potensi yang kita miliki terus melaju mengikuti arus?

Saat kita bergerak dan melakukan sesuatu, maka saat itulah potensi kita berkembang.

Seharusnya organisasi atau himpunan yang ikuti ini merupakan fasilitas terbaik dalam membuat kontribusi yang sangat berarti untuk lingkungan kita atau orang lain. Inilah kawah candradimuka terbaik untuk mengolah potensi kita. Bukan hanya sekedar mendapat TAK atau lain sebagainya.

Arti itu sama dengan kontribusi.

Pemisahan

Jika pemisahan itu sudah terjadi, maka apakah yang sudah terjadi sebenarnya pada himpunan? Apakah himpunan sudah tidak lagi mampu menopang lingkungannya? Apakah himpunan sudah tidak mampu lagi untuk membawa dan melaksanakan usulan aspirasi untuk seluruh warganya? Apakah himpunan sudah tidak lagi menjadi problem solver untuk semuanya?

Bisa iya, bisa juga tidak. Mari kita mengevaluasi semuanya apakah sampai saat ini himpunan masih dibutuhkan warganya sendiri atau tidak. Fungsi himpunan adalah melayani warga himpunan. Jika ada pelanggan (warga himpunan) yang tidak terlayani sudah jelas akan pindah ke lain hati. Ketakutan terbesar saya dalam berorganisasi adalah jangan-jangan yang kita kerjakan sampai saat ini adalah pekerjaan atau program kerja semata, belum menyentuh hati orang-orang yang kita layani.

Selain kita bahas soal kualitas (pekerjaan yang menyentuh hati), kita juga berbicara mengenai kuantitas. Kita lihat pada saat ini mahasiswa Indonesia jumlahnya terus naik secara signifikan. Di jurusan TI saja, jumlah kelas maba 2013 naik menjadi sekitar 10 kelas lebih. Dibandingkan angkatan sebelumnya yang hanya mencapai 7-9 kelas, angkatan 2013 inilah yang memecahkan rekor sebagai angkatan TI yang paling banyak di Universitas Telkom. Dirasa tidak mungkin jika harus berpatok pada himpunan sendiri untuk melayani mereka semua.

Terbentuknya Keluarga Mahasiswa Jurusan (KMJ) sudah jelas tujuannya adalah untuk semakin meningkatkan pelayanan. Diharapkan dengan adanya tambahan entitas baru ini, maka semakin banyak masalah yang dapat dilayani, semakin banyak solusi yang dapat diberi dan semakin banyak orang yang berbahagia.

Yep, bahagia itu sederhana.

Jika ada yang merasa kepentingannya terlangkahi, hatinya tersakiti, dan kecewa karena pemisahan ini., sudah seharusnya kita berpikir sesuatu yang besar dibandingkan hal yang remeh seperti ini. Karena kita ingin sama-sama memberi, maka dari itu komunikasi dan koordinasi seharusnya lebih diutamakan dalam membangun kemajuan. Utamakan rasa saling percaya antar kita semua. Bangun profesionalisme yang baik antara individu. Cukuplah satu visi utama yang menjadi landasan kita semua dalam membangun kemajuan itu.

Tantangan terbesar dari kita semua adalah kembali ke diri kita sendiri.

 

hanya mahasiswa biasa yang ingin berkontribusi

Dimas Prabu Tejonugroho

One thought on “Keluarga Mahasiswa Jurusan? (Antara Ya dan Tidak)

Leave a reply to Januar Rasyid Cancel reply